Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar US$ 1,273 miliar pada Juli 2024 dengan Amerika Serikat. Ekspor panel surya menjadi salah satu komoditas yang paling banyak diekspor ke AS.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan surplus perdagangan RI terhadap AS ditopang oleh 3 komoditas utama. Pertama adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85), pakaian dan aksesorisnya (rajutan) (HS 61), serta pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) (HS 62).
Ekspor mesin dan perlengkapan elektrik menjadi penyumbang terbesar surplus dagang antara RI dan AS, yaitu mencapai US$ 287,5 juta. Sementara pakaian dan aksesorisnya, baik rajutan maupun bukan rajutan menyumbang US$ 244,3 juta dan US$ 187,3 juta.
“Ekspor mesin dan perlengkapan elektrik meningkat tajam bulan ini,” kata Amalia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis, (15/8/2024).
Amalia mengatakan ekspor beberapa komoditas terkait mesin dan perlengkapan elektrik ke AS memang naik bulan ini. Dia merinci komoditas yang meningkat penjualannya adalah electrical machine and aparatus having individual, serta perlengkapan terkait panel surya.
“Kemudian juga untuk komoditas photovoltaic cells assembled in modules or made up into panels. Ini terkait dengan panel surya itu tentunya produk yang meningkat ke AS,” ujar dia.