
Pengamat Intelijen, Wawan Purwanto/Foto: iNews
Pengamat Intelijen, Wawan Purwanto, menegaskan bahwa Indonesia memiliki aturan sendiri dalam berdemokrasi dan semua pihak wajib menghormatinya. Hal itu ia sampaikan dalam dialog spesial Rakyat Bersuara bertajuk “Demo & Tudingan Makar, Siapa Bergerak?” yang ditayangkan iNews TV, Rabu (10/9).
“Dalam demokrasi ada tiga hal penting: kebebasan, kesetaraan, dan aturan. Orang boleh melakukan demonstrasi, itu konstitusional. Tapi tetap harus taat aturan. Misalnya, demo wajib selesai pukul 18.00. Kalau dilarang begitu saja, itu justru menyalahi konstitusi,” kata Wawan.
Menurutnya, demonstrasi yang berlangsung sejak pagi hingga sore beberapa waktu lalu masih dalam koridor. Namun setelah magrib, masih ada kelompok yang tetap bergerak. “Pertanyaannya, siapa mereka? Inilah yang perlu ditelisik lebih jauh. Polisi sedang menyelidiki, apakah benar ada unsur makar di situ,” jelasnya.
Wawan mengingatkan bahwa jika eskalasi aksi makin membesar dan tak terkendali, risiko yang muncul adalah kerusuhan. “Kalau kerusuhan makin luas, bahkan bisa mengarah ke upaya penurunan presiden. Itu sudah masuk kategori makar,” ujarnya.
Ia menambahkan, situasi sempat menimbulkan kekhawatiran penjarahan ke rumah pejabat, anggota DPR, hingga pusat-pusat ekonomi. Namun aparat keamanan berhasil meredam potensi itu. “Teman-teman dari etnis tertentu sempat khawatir dan menghubungi saya. Saya bilang, tetap tenang, semua masih under control. Aparat bekerja melindungi kepentingan publik yang lebih luas,” ungkapnya.