Kilang RI Ini Sudah Produksi BBM Standar Euro V, Rendah Sulfur!

Kilang Pertamina Plaju. (Dok. Pertamina)

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyampaikan telah memulai produksi bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan sulfur rendah yang memenuhi standar Euro 5 di kilang Balongan. Adapun produksi dari kilang tersebut mencapai 25 ribu barel per hari.

Semula, Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan berdasarkan proyeksi kebutuhan energi di tahun 2030, konsumsi BBM Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 1,4 juta barel per hari.

Sehingga strategi yang akan dilakukan perusahaan yakni fokus menggenjot pembangunan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan pembangunan kilang baru (Grass Root Refinery/GRR).

“Untuk itu yang sudah kita lakukan, tentunya yang dari sisi BBM, itu yang pertama itu penyelesaian RDMP Balongan melalui revamping, itu tambahan 25 ribu barel per hari dan kualitas Euro 5 untuk diesel, artinya 10 ppm sulfur content,” kata Taufik dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (2/9/2024).

Setidaknya, proyek RDMP Balongan telah menghasilkan penambahan kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 25 ribu barel per hari (bph) menjadi 150 ribu bph dari sebelumnya 125 ribu bph.

“Kemudian kapasitas kilang juga yang sudah kita selesaikan adalah dari Balongan tentunya, kita sudah menambah 2022 itu tambahan kapasitas 25 ribu barrel per hari. Itu pun menambah artinya level ketahanan energi kita terhadap penyediaan BBM,” kata Taufik.

Selain Balongan, Taufik menyebut bahwa pihaknya juga bakal meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah di proyek RDMP Balikpapan dari yang sebelumnya 260 ribu barel per hari (bph) menjadi 360 ribu bph.

“Yang sedang kita lakukan adalah sekarang Balikpapan tentunya in progress untuk peningkatan kapasitas. Balikpapan pun sudah CDU-nya ataupun crude distillation unit sudah on stream. Artinya itu ada menambah kapasitas 100 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari dari Balikpapan,” ujarnya.

Menurut Taufik setelah peningkatan kapasitas di proyek RDMP Balikpapan, akan dilanjutkan dengan operasional RFCC. Pihaknya menargetkan kilang terbesar di RI tersebut bisa selesai pada September 2025 mendatang.

“Kira-kira intinya adalah bahwa kilang sejauh ini sesuai dengan tugasnya itu kita maksimalkan untuk penyediaan BBM dan juga tentunya ada produk-produk lain selain BBM ada LPG, kemudian petrokimia, dan lain lain,” kata dia.

https://scrittorincorso.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*