Hizbullah Balas Serangan Israel, Luncurkan Puluhan Roket Jauh ke Haifa

Sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel mencegat rudal selama serangan dari Lebanon, di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel, Jumat (20/9/2024). (REUTERS/Jim Urquhart)
Foto: Sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel mencegat rudal selama serangan dari Lebanon, di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel, Jumat (20/9/2024). (REUTERS/Jim Urquhart)

Hizbullah mengatakan telah meluncurkan puluhan roket ke Pangkalan Udara Ramat David milik Israel, di sebelah timur Haifa, sebagai tanggapan atas serangkaian serangan Israel yang menewaskan warga sipil di Lebanon.

Sirene dinyalakan di seluruh Israel utara pada Minggu (22/9/2024) dini hari.

Serangan ini menjadi serangan Hizbullah terjauh di Israel sejak dimulainya bentrokan lintas perbatasan pada Oktober tahun lalu.

Dilansir Al Jazeera, militer Israel mengatakan 10 roket diluncurkan dari Lebanon dan sebagian besar berhasil dicegat.

Pada Sabtu, tentara Israel mengatakan telah melancarkan ratusan serangan udara di Lebanon selatan dalam upaya untuk menggagalkan serangan Hizbullah. Militer Israel juga mengeluarkan larangan pertemuan besar di Israel utara, termasuk Haifa – kota terbesar ketiga di negara itu.

Tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau dampak lain dari roket di Israel pada Minggu.

Melaporkan dari Beirut, Al Jazeera menyoroti pentingnya serangan kelompok Lebanon tersebut.

“Ini adalah pertama kalinya sejak perang 2006 [antara Israel dan Hizbullah] rudal Hizbullah melintasi jarak lebih dari 20 km (12 mil),” tulis media tersebut.

“Ini adalah pertama kalinya mereka mengenai target sejauh 45 km [30 mil], 50 km [31 mil], karena kami mendengar laporan tentang dampak atau intersepsi di beberapa area, termasuk di atas Pangkalan Udara Ramat David di sebelah timur Haifa.”

Dalam pernyataannya, Hizbullah mengatakan bahwa mereka melakukan serangan itu dengan roket Fadi 1 dan Fadi 2, bukan roket Katyusha buatan Soviet era Perang Dunia II yang telah mereka gunakan selama beberapa bulan terakhir.

Serangan roket terbaru terjadi setelah seminggu serangan Israel di Lebanon.

Pada Selasa dan Rabu, perangkat komunikasi nirkabel yang terkait dengan Hizbullah meledak di Lebanon, melukai ribuan orang dan menewaskan puluhan orang, termasuk warga sipil. Lebanon menyalahkan Israel atas serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya tersebut.

Israel juga melancarkan serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada hari Jumat yang menewaskan sedikitnya 38 orang dan melukai puluhan lainnya.

Komandan senior Hizbullah Ibrahim Aqil termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan yang menghancurkan seluruh bangunan tempat tinggal.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam bentrokan setiap hari sejak pecahnya perang Israel di Gaza.

Kelompok Lebanon itu mengatakan akan melanjutkan serangannya terhadap pangkalan-pangkalan Israel di wilayah utara negara itu hingga Israel mengakhiri serangannya ke Gaza.

Kekerasan tersebut telah menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan.

Kedua pihak tampaknya berada dalam spiral eskalasi, yang berisiko menimbulkan konflik besar. Hizbullah telah mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan perang habis-habisan, tetapi mereka siap untuk perang jika itu terjadi.

Para pemimpin Israel telah berjanji untuk mengusir Hizbullah dari perbatasan Israel dan mengembalikan warganya ke masyarakat di wilayah utara, termasuk melalui perang jika perlu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*