Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kiri) berbincang dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 1993-1998 Wardiman Djojonegoro (kanan) di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa (22/10/2024) malam. ANTARA/Gilang Galiartha
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa pernyataannya yang mengharapkan Indonesia menjadi ibu kota budaya dunia bukanlah sesuatu yang bombastis dan tak berdasar.
Pasalnya, berkaca pada pengalamannya ke berbagai negara di dunia, Fadli meyakini tidak ada yang memiliki kekayaan budaya setara Indonesia.
“Tinggal bagaimana mempromosikan kekayaan budaya kita secara global dan terutama agar masyarakat bisa menganggapnya sebagai aset luar biasa,” katanya di sela membuka Festival Budaya Panji 2024 di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa malam.
Fadli menyebut cerita Panji sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia yang seharusnya bisa diangkat kepopulerannya hingga termasyhur seperti kisah Romeo dan Juliet karya William Shakespeare atau puisi naratif Layla dan Majnun gubahan Nizami Ganjavi.
“Peradaban kita tak bermula sejak kita dijajah Belanda saja,” katanya.
Fadli merujuk pada temuan ekspresi budaya yang didapati di Indonesia, bukan sekadar fosil-fosil manusia purba maupun Homo Sapiens yang ditemukan di nusantara.
Ia mencontohkan lukisan purba yang ditemukan di Goa Leang-Leang, Maros, Sulawesi Selatan. Ketika pertama kali ditemukan peneliti memperkirakan lukisan itu merupakan tinggalan berusia 40 ribu tahun.
Belakangan, hasil analisis terbaru dari kolaborasi tim peneliti Griffith University, Southern Cross University, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendapati bahwa lukisan purba yang menggambarkan seekor babi itu berusia 51.200 tahun.