Bank Muamalat Anjlok 82,8% Jadi Rp 4,6 Miliar per Semester I

Foto: Dok: Bank Muamalat

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk melaporkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 4,6 miliar, turun 82,8% secara tahunan (yoy). 

Hal itu utamanya disebabkan oleh dana bagi hasil untuk pemilik investasi yang melonjak 17,2% yoy menjadi Rp 928,15 miliar. Alhasil pendapatan setelah distribusi bagi hasil bank tertekan 15,2% yoy menjadi Rp 104,9 miliar. 

Direktur Bank Muamalat Karno mengatakan bahwa saat ini bank tengah fokus untuk meningkatkan dana murah atau current account savings account (CASA). Hal ini dalam upaya meningkatkan kepercayaan nasabah, baik institusi maupun individual. 

Per 30 Juni 2023, giro tumbuh 12,2% yoy dari Rp 4,8 triliun menjadi Rp 5,4 triliun. Dengan pertumbuhan tersebut, dana pihak ketiga (DPK) Bank Muamalat tercatat sebesar Rp 43,8 triliun.

“Salah satu fokus bisnis kami sejak tahun lalu adalah akuisisi nasabah payroll, khususnya di segmen aparatur sipil negara (ASN). Hal ini yang menjadi penggerak utama pertumbuhan dana murah khususnya giro,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (31/7/2024).

Karno menjelaskan, dengan meluasnya bisnis payroll diharapkan dapat menjadi dasar bagi produk lain seperti pembiayaan untuk ditawarkan kepada nasabah. Bank Muamalat sendiri telah resmi ditunjuk sebagai Bank Penyalur Gaji (BPG) bagi ASN berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor 50 tanggal 16 Juni 2023.

Bank Muamalat juga terus memacu pertumbuhan dana murah dengan memaksimalkan produk Tabungan iB Hijrah dan Giro iB Hijrah, serta meningkatkan kontribusi dari layanan Cash Management System (CMS).

Sementara itu, Bank Muamaat mencatat pembiayaan sebesar 1,9% yoy. Pertumbuhan tertinggi tercatat pada pembiayaan berbagi hasil (musyarakah) yang naik sebesar 16,5% yoy. 

Adapun pada periode yang sama rasio pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing (NPF) gross turun 45 basis poin (bps) menjadi 2,25%. Akan tetapi rasio NPF net naik 79 bps menjadi 1,44%.

Seiring dengan penurunan laba bank, rasio tingkat pengembalian aset atau return on asset (ROA) bank merosot menjadi 0,03% dari sebelumnya 0,13% pada Juni 2023.

Kemudian rasio tingkat pengembalian modal atau return on equity (ROE) bank naik dari 0,13% menjadi 0,20%. Namun hal ini disebabkan oleh menurunnya modal bank dari Rp 4,78 triliun menjadi 4,65 triliun. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*