Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Orang tua AAP (16), siswa madrasah aliyah (MA) di Tebet, Jaksel, mengungkapkan anaknya diinjak di bagian wajahnya. Sang ayah, M (49), mengungkapkan ada bekas sepatu di wajah korban.
“Iya memang diinjak beberapa menit, terus diinjak terus diputar, terus digetokin sampai diinjak. Yang atasnya (muka) kan bekas telapak sepatu yang kanan sampai retak itu tulangnya,” kata M saat dihubungi, Jumat (11/10/2024).
Informasi tersebut didapatkan M dari beberapa siswa lain yang menyaksikan sekaligus mengantar korban ke rumah sakit. Berdasarkan diagnosis dokter sementara, korban mengalami sejumlah luka serius hingga pendarahan otak.
“Sebelah kanan retak bengkak, pendarahan otak yang kirinya itu otaknya rusak. Iya pendarahan otak, jadi otaknya itu sampai remuk juga bukan pendarahan aja. Otak kirinya itu remuk rusak itu,” ujarnya.
Penganiayaan tersebut terjadi saat jam istirahat di sebuah gang dekat sekolah. Mukti mengatakan kala itu anaknya ditarik ke lokasi kejadian hingga berujung dianiaya.
Mukti mendapatkan informasi dari pihak sekolah bahwa anaknya terlibat perselisihan hingga tidak sadarkan diri.
“Kata teman yang mengantar, dia (pelaku) menginjak sampai beberapa menit, nggak satu menit dua menit lah diinjak sampai pingsan hampir mati jatuhnya. Pokoknya sampai di RS sudah kritis,” tuturnya.
Hingga kini korban masih tergeletak di rumah sakit lantaran penganiayaan yang dilakukan. Mukti meminta terduga pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Kalau untuk pelaku dia bertanggung jawab sesuai hukum undang-undang yang berlaku di Indonesia. Sama saja dia membunuh anak saya kan,”imbuhnya.
Polisi mengungkap pemicu perkelahian antar-siswa SMA di Tebet, Jakarta Selatan, yang mengakibatkan korban A (16) mengalami koma. Polisi menyebut perkelahian itu diduga dipicu masalah perempuan.
“Diduga cekcok mungkin masalah perempuan, ini masih dugaan ya,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung saat dihubungi, Kamis (10/10).
Gogo mengatakan pihaknya menerima laporan tersebut pada Selasa (8/10). Saat ini pihak kepolisian masih mendalami kejadian tersebut.
Gogo menjelaskan perkelahian itu terjadi pada Selasa (8/10) siang di jam istirahat. Korban dan diduga pelaku berinisial N berkelahi di belakang sekolah.
Menurut Gogo, perkelahian itu membuat korban mengalami luka parah hingga tak sadarkan diri. Korban saat ini masih dirawat di rumah sakit.
“Selasa siang ada perkelahian korban A dengan N satu lawan satu,” imbuhnya