Lion Air sebagai maskapai penerbangan yang dikenal kerap memberikan harga tiket murah kini kedatangan pesaing keras. Ia adalah maskapai baru yang beroperasi pada akhir September 2024 lalu.
Seakan ingin merebut pasar Lion Air di segmen ekonomi, BBN Airlines juga memberikan harga tiket yang murah.
Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia pada Jumat (4/10/2024), harga beberapa penerbangan BBN Airlines ternyata lebih murah dari Lion Air. Misalnya, penerbangan termurah Jakarta-Surabaya pada 10 Oktober 2024 BBN Airlines menawarkan harga Rp 970.800, Lion Air memberi harga sedikit lebih mahal yakni Rp 985.300.
Sedangkan satu pekan setelahnya di 17 Oktober 2024, BBN Airlines menawarkan harga Rp 870.880, sementara Lion Air sudah tembus di atas Rp 1 juta, tepatnya Rp 1.032.600.
Untuk rute pulangnya yakni Surabaya-Jakarta di tanggal yang sama, BBN Airlines dibanderol dengan harga Rp 871.000, sedangkan Lion Air di Rp 933.700.
Lalu jika mengubah hari pada 10 Oktober 2024, harga BBN Airlines juga lebih murah yakni tetap di Rp 871.000, sementara Lion Air di Rp 946.954.
Meski demikian, waktu akan berpengaruh pada murah-mahalnya harga tiket pesawat. Di hari lain, maskapai Lion Air bisa jadi lebih murah.
Melansir laman resminya, Senin (30/9/2024), BBN Airlines didirikan di Jakarta pada Agustus 2022. Avia Solutions Group sendiri merupakan penyedia layanan Aircraft, Crew, Maintenance, and Insurance (ACMI). Grup tersebut berkantor pusat di Dublin, Irlandia.
Di seluruh dunia, Avia Solutions Group tersebut memiliki armada 199 pesawat di seluruh dunia. Di samping ACMI, Avia Solutions Group juga menyediakan berbagai layanan penerbangan, termasuk maintenance, repair and overhaul (MRO), pelatihan pilot dan kru, ground handling, dan berbagai layanan lainnya.
Sebelumnya, BBN Airlines Indonesia baru mengantongi penambahan Sertifikat Operasi Udara (AOC) penerbangan komersial penumpang dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Indonesia pada Maret lalu.
Target penumpang bukan hanya mengarah ke dalam negeri, namun juga luar negeri. Maskapai menargetkan untuk bisa mengoperasikan 40 pesawat armada pada 2027.
Selain permintaan penerbangan domestik yang cukup besar, permintaan penerbangan yang tinggi juga datang dari India dan China.