Blackrock borong saham bank Himbara hingga puluhan Juta, ditengah saham perbankan yang kompak di zona merah pasca diterpa stimulus dari China.
BlackRock, salah satu manajer investasi terbesar di dunia, melakukan aksi borong saham pada bank himbara yakni PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. (BBNI), dan PT Bank Mandiri Persero Tbk. (BMRI)
Selama periode sepekan dari 23 hingga 27 September 2024, BlackRock aktif menambah portofolio kepemilikan sahamnya atas bank-bank tersebut.
Pembelian ini dilakukan di tengah kondisi global yang dipengaruhi oleh kebijakan stimulus besar-besaran dari China, yang mendorong pergeseran fokus investor global ke kawasan Asia.
Pada hari pertama pekan lalu 23 September 2024, BlackRock memulai aksinya dengan menambah 796.916 lembar saham BBRI. Di hari yang sama, mereka juga menambah 438.308 lembar saham BMRI dan 173.704 lembar saham BBNI.
Keesokan harinya pada 24 September 2024, BlackRock semakin agresif dengan melakukan pembelian signifikan.
Pada hari tersebut, mereka menambah 3,15 juta lembar saham BBRI, menunjukkan lonjakan yang cukup besar dibandingkan hari sebelumnya. Tidak hanya itu, pembelian juga terjadi pada saham BMRI dengan 1,71 juta lembar, serta BBNI dengan tambahan 700.500 lembar.
Pada 25 September 2024, aksi pembelian BlackRock terus berlanjut dengan penambahan 10,27 juta lembar saham BBRI, menjadi hari dengan pembelian terbesar dalam sepekan.
Selain itu, mereka juga membeli 5,58 juta lembar saham BMRI dan 2,45 juta lembar saham BBNI. Pembelian yang meningkat secara drastis ini mencerminkan strategi BlackRock dalam memanfaatkan momentum di pasar, terutama di tengah kebijakan moneter global yang lebih longgar.
Pada hari berikutnya 26 September 2024, BlackRock masih melanjutkan aksi borong saham, meskipun jumlahnya sedikit menurun dibandingkan hari sebelumnya. Mereka menambah 8,62 juta lembar saham BBRI, 4,65 juta lembar saham BMRI, serta 2,10 juta lembar saham BBNI.
Pada penutupan pekan, yakni 27 September 2024, BlackRock kembali menambah kepemilikannya, meski kali ini jumlahnya lebih moderat.
Mereka membeli 4,65 juta lembar saham BBRI, 2,58 juta lembar saham BMRI, dan 1,03 juta lembar saham BBNI.
Total pembelian dalam sepekan mencapai 27,5 juta lembar saham BBRI, 14,9 juta lembar saham BMRI, dan 6,4 juta lembar saham BBNI. Dan total pembelian keseluruhan pada bank himbara mencapai 48,8 juta lembar saham.
Di tengah penambahan signifikan dalam kepemilikan saham oleh Blackrock, harga saham ketiga bank Himbara ini justru mengalami penurunan sepanjang pekan tersebut.
Pada penutupan 27 September 2024, saham BBRI tercatat turun sebesar 5,12% selama sepekan, kemudian BMRI turun sebesar 3,42% selama sepekan, dan BBNI turun 5,22%.
Tekanan ini berlanjut pada awal perdagangan 30 September 2024, dimana saham BBRI dibuka turun sebesar -0,99%, BMRI turun -0,70%, dan BBNI turun -0,91%.
Meski begitu. aksi getol Blackrock yang rajin menampung saham bank Himbara tersebut ketika koreksi menunjukkan adanya peluang yang menarik untuk investasi mengingat prospek suku bunga tinggi sudah usai dan saat ini Indonesia berada di fase awal periode pemangkasan suku bunga yang akan menguntungkan sektor perbankan secara keseluruhan, di mana beban bunga akan turun dan risiko kredit macet bisa semakin terjaga.