Banyak Orang Takut Pekerjaan Punah Diganti AI, Telkomsel Buka Suara

Robot Gunakan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)
Foto: Reuters

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) banyak digunakan untuk membantu pekerjaan manusia. Namun muncul kekhawatiran secara global bahwa AI dapat menggantikan peran manusia.

Sebagai perusahaan yang juga menerapkan AI di dalam perusahaan, Telkomsel blak-blakan mengenai masalah ini.

Director of Network Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan, secara natural yang berkurang adalah pekerjaan yang manual.

“Garis besarnya yang akan berkurang adalah pekerjaan yang manual, bukan orangnya,” kata Indra dalam acara Media Update Telkomsel Hyepr AI di Kantor Telkomsel, Kamis (26/9/2024).

“Nah, tinggal orangnya apakah stay di pekerjaan yang manual itu atau berpindah, beradaptasi untuk mengikuti perkembangan,” imbuhnya.

Director of Network Telkomsel Indra Mardiatna dalam acara Media Update Telkomsel Hyepr AI di Kantor Telkomsel, Kamis (26/9/2024). (CNBC Indonesia/
Intan Rakhmayanti Dewi)
Foto: Director of Network Telkomsel Indra Mardiatna dalam acara Media Update Telkomsel Hyepr AI di Kantor Telkomsel, Kamis (26/9/2024). (CNBC Indonesia/ Intan Rakhmayanti Dewi)
Director of Network Telkomsel Indra Mardiatna dalam acara Media Update Telkomsel Hyepr AI di Kantor Telkomsel, Kamis (26/9/2024). (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti Dewi)

Lebih lanjut Indra mengatakan, jika bertahan di pekerjaan yang manual, oran tersebut akan ikut “tidak terpakai”.

Prinsipnya, kata dia, pekerjaan-pekerjaan manual akan hilang dan akan berkurang. Sementara manusia harus mengikuti dengan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai kebuthuan, seperti memahami soal otomasi. Karena masih banyak kebutuhan talenta di sisi otomatisasi AI dan lainnya.

“Saya pikir itu juga mungkin analogi yang tepat ya, kalau misalnya kita hanya mikirin orang ya, pesannya orangnya akan berkurang,” ujar Indra.

Untuk itu di Telkomsel, mereka selalu melakukan apa yang disebut building capability, reskill, upskill dan sebagainya. Perusahaan melakukna pengalokasikan talenta yang pas.

“Dari zaman 2G gitu ya, 3G, 4G, 5G itu teknologinya completely different, dan kita alhamdulillah bisa bertransformasi terus-menerus, dan saya percaya semua juga bisa bertransformasi,” kata Indra.

“Dan ini mendorong kita untuk terus, mengembangkan talent-talent di data ponsel dalam hal ini ya, di data ponsel khususnya untuk pengembangan automation atau AI.” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*