Ilmuwan Ungkap Lokasi Pesawat MH370 yang Hilang Satu Dekade, Simak!

Perkiraan jalur penerbangan MH370, dengan Pulau Sumatera di kanan atas.
Foto: Perkiraan jalur penerbangan MH370, dengan Pulau Sumatera di kanan atas.

Hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 pada 2014 lalu masih menjadi misteri. Pasalnya, bangkai pesawat yang jelas dan lengkap masih belum ditemukan.

Namun ilmuwan Australia Vincent Lyne mengklaim telah memecahkan misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 sejak beberapa tahun lalu. Ia mengatakan lokasi pesawat tenggelam di perairan Samudra Hindia.

Lyne yang merupakan periset tambahan di Institute for Marine and Antarctic Studies di University of Tasmania mengumumkan penemuannya di LinkedIn dengan judul postingan ‘Mystery of MH370 Solved by Science’ (Misteri MH370 Dipecahkan Sains).

Ia menjelaskan teori yang mendukung kesimpulannya terkait lokasi pesawat yang hilang sejak 8 Maret 2014 tersebut.

Teorinya berpusat pada lubang sedalam 20.000 kaki di Broken Ridge, yakni dataran besar di dasar Samudra Hindia bagian tenggara, dikutip dari Newsweek, Sabtu (14/8/2024).

Menurut dia, sang pilot Zaharie Ahmad Shah, sengaja menerbangkan pesawat di area remot bawah laut yang terpencil dan terjal. Manurut Lyne lanskap lokasi tersebut ‘sempurna’ sebagai tempat ‘menghilangkan’ pesawat.

“Temuan ini mengubah narasi hilangnya MH370,” kata Lyne.

Ia yakin kecelakaan MH370 bukan hasil dari habisnya bahan bakar, tetapi kelalaian dalam kalkulasi dan kontrol pesawat.

Lebih lanjut, ia mengklaim penemuan lokasi MH370 berasal dari persimpangan garis bujur Bandara Penang dengan jalur penerbangan dari simulator pilot. Rute itu sebelumnya dianggap “tidak relevan” oleh FBI dan penyelidik lainnya, kata Lyne.

“Lokasi itu perlu diverifikasi sebagai prioritas tinggi,” kata Lyne.

“Soal akan dicari lebih lanjut atau tidak terserah petugas dan perusahaan pencarian. Namun, menurut sains, kita tahu kenapa pencarian sebelumnya gagal,” Lyne melanjutkan.

Penemuan Lyne diumumkan pasca 10 tahun MH370 hilang dengan membawa 239 penumpang dan awak pesawat dengan rute Kuala Lumpur ke Beijing.

Tim pencarian sudah melakukan penyelidikan sejauh 120.000 kilometer persegi area Samudra Hindia. Namun, tak ditemukan tanda-tanda puing pesawat atau keberadaan pesawat. Hal ini menjadi misteri yang tak terpecahkan selama bertahun-tahun.

Bantahan Lain

Namun, jurnalis Jeff Wise, menyatakan hipotesis Lyne harus disikapi dengan ekstra hati-hati. “Saya menggolongkannya sebagai orang yang bukan ahlinya membuat dugaan soal MH370,” katanya seperti dikutip Forbes.

Menurutnya, pendapat Vance berlawanan dengan para ahli yang sudah memeriksa langsung serpihan pesawat MH370. Berdasarkan pemeriksaan fisik, pesawat tidak disetel dalam konfigurasi mendarat saat jatuh.

Serpihan besar, yaitu sebuah flaperon (sirip), ditemukan di Pulau RĂ©union pada 2015. Analisis menunjukkan bahwa serpihan tersebut konsisten dengan tubrukan berkecepatan tinggi.

Posisi sirip itu juga tidak dalam kondisi membuka yang berarti pesawat tersebut tidak dalam konfigurasi sedang akan mendarat secara terkontrol.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*