Jelang Rapat The Fed, Dolar Rawan Sentuh Rp 16.300 Hari Ini

Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Rupiah semakin melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), mendekati level Rp16.300/US$ di tengah penantian kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed).

Melansir data Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,12% di angka Rp16.295/US$ pada perdagangan kemarin, Selasa (30/7/2024).

Investor menantikan hasil rapat pertemuan The Fed yang hasilnya akan diumumkan Kamis (1/8/2024) dini hari waktu Indonesia.

Investor berharap Ketua Jerome Powell akan memberikan sinyal tentang waktu dan jumlah pemotongan suku bunga yang diharapkan dalam beberapa bulan mendatang.

“Inflasi cenderung menurun, mendukung pemotongan suku bunga Federal Reserve,” kata Seema Shah, kepala ahli strategi global di Principal Asset Management. “Hal ini, ditambah dengan prospek ekonomi yang masih kuat dan pendapatan perusahaan yang kuat, seharusnya memperkuat aset berisiko dan memimpin pada perluasan pengembalian di luar hanya teknologi.”

Sejauh ini, pasar masih optimis bahwa pemangkasan suku bunga The Fed dapat dimulai pada pertemuan September. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, sebanyak 89,6% pelaku pasar yakin The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuannya pada September mendatang.

Harapan ini kian kuat kala lowongan pekerjaan di AS turun sedikit pada bulan Juni dan data untuk bulan sebelumnya direvisi lebih tinggi, menunjukkan pasar tenaga kerja terus melambat secara bertahap dan tidak dalam bahaya pelemahan yang cepat.

Lowongan kerja, yang mengukur permintaan tenaga kerja, telah turun 46.000 menjadi 8,184 juta pada hari terakhir bulan Juni, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja dalam laporan Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja, atau JOLTS.

Data bulan Mei direvisi lebih tinggi untuk menunjukkan 8,230 juta posisi yang tidak terisi dibandingkan dengan yang dilaporkan sebelumnya 8,140 juta. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 8,0 juta lowongan pekerjaan di bulan Juni.

Lowongan pekerjaan terus menurun sejak mencapai rekor 12,182 juta pada bulan Maret 2022 karena permintaan yang moderat sebagai respons terhadap kenaikan suku bunga agresif The Fed. Angka tersebut turun sebanyak 941.000 sepanjang tahun.

Jika The Fed benar-benar akan memangkas suku bunganya pada September mendatang, maka hal ini akan membuat bank sentral lainnya juga berpotensi lebih bersikap dovish, termasuk Bank Indonesia (BI) yang sebelumnya sempat mengindikasikan pemangkasan jika rupiah sudah lebih stabil dan The Fed semakin dovish.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam basis waktu per jam, rupiah masih kokoh dalam tren penurunan. Paling dekat potensi pelemahan bisa berlanjut menembus level psikologis Rp16.300/US$, sekaligus berdekatan dengan garis horizontal dari high candle intraday kemarin (30/7/2024) di Rp16.320/US$.

Sementara itu, jika ada pembalikan arah menguat, support paling dekat yang potensi di uji di posisi Rp16.280/US$, posisi ini bertepatan dengan garis rata-rata selama 50 jam atau Moving Average/MA 50.

Pergerakan rupiah melawan dolar AS
Foto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*