Infrastruktur data center di Indonesia ternyata sudah siap untuk menunjang adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) secara masif. BDx Indonesia kini telah memiliki fasilitas yang tersebar di seluruh Indonesia.
Presiden Direktur dan CEO BDx, Agus Hartono Wijaya menjelaskan bahwa model struktur infrastruktur AI pada dasarnya menunjang dua jenis aktivitas komputasi yaitu pelatihan (training) dan prediksi (inference).
Untuk menunjang kedua aktivitas itu, dibutuhkan dua jenis data center yang fokus untuk proses yang berbeda. Proses melatih AI biasanya dilaksanakan di situs data center inti atau core site.
“Kami menyebutnya core site, biasanya adalah data center berukuran lebih besar. Saat ini, BDx memiliki 11 core site,” kata Agus dalam acara Data Center Industry Dialogue di CNBC Indonesia TV, Rabu (11/9/2024).
Adapun kegiatan inference dilakukan di lokasi data center yang berjarak lebih dekat dengan pengguna.
“Kami menyebutnya sebagai edge sites, saat ini kami menyiapkan sekitar 50 lokasi untuk itu,” katanya.
Agus menjelaskan infrastruktur dasar yang tersedia memadai untuk digunakan oleh perusahaan penyedia layanan cloud seperti Lintasarta untuk memberikan pengalaman terbaik untuk penggunanya.
BDx Indonesia adalah perusahaan patungan antara BDx Data Centers (BDx), PT Indosat Tbk., dan anak usaha Indosat, PT Aplikanusa Lintasarta. Setelah pembentukan perusahaan patungan tersebut, Indosat menjual seluruh infrastruktur data center miliknya ke BDx Indonesia.
Indosat sendiri kini telah menjalin kerja sama eksklusif dengan Nvidia untuk menyediakan daya komputasi AI berbasis chip GPU buatan Nvidia.