Wait and See Data Pengangguran AS, Rupiah Dibuka Menguat!

Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Nilai tukar rupiah kembali dibuka menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) seiring dengan tekanan indeks dolar AS (DXY) mereda lantaran pelaku pasar wait and see data lanjutan terkait pasar tenaga kerja.

Melansir data Refintiiv, mata uang Garuda pada pembukaan pagi ini, Jumat (6/9/2024) menguat 0,38% ke posisi 15.380/US$. Apresiasi ini masih mempertahankan rupiah di posisi terkuat sejak awal tahun.

Sementara itu, DXY pada pukul 09.00 WIB, terpantau turun lagi 0,02% ke 101,04. Jika penyusutan DXY berlangsung sampai penutupan, akan menandai tiga hari beruntun dalam tren depresiasi.

Mata Uang Garuda menguat kala pasar tenaga kerja AS yang melemah dan semakin membuat pasar yakin bahwa suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve atau The Fed akan dipangkas pada bulan ini.

Data Job Openings and Labor Turnover Summary (JOLTS) AS mencatat jumlah lowongan kerja pada Juli 2024 turun ke level terendah dalam 3,5 tahun pada Juli 2024, hanya mencapai 7,673 juta, di bawah ekspektasi pasar sebesar 8,1 juta.

Bersamaan dengan turunnya penyerapan tenaga kerja maka rasio lowongan pekerjaan per pekerja yang tersedia kini menjadi kurang dari 1,1. Angka ini hanya, sekitar setengah dari rasio puncaknya yang lebih dari 2: 1 pada awal 2022.

Turunnya jumlah lowongan kerja AS memicu kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi AS dan memberikan sinyal potensi penurunan suku bunga The Fed.

Pelemahan pasar tenaga kerja AS juga berdampak pada penurunan rasio lowongan pekerjaan terhadap pekerja, yang sekarang berada di angka 1,1, jauh lebih rendah dari puncaknya pada 2022.

Hari ini, Amerika Serikat (AS), akan mengumumkan data pengangguran untuk Agustus dan non-farm payrolls data untuk Agustus.

Sebagai catatan, tingkat pengangguran AS naik 4,3% pada Juli dari 4,2% pada Juni 2024. Pelaku pasar berekspektasi tingkat pengangguran akan ada di angka 4,3%.
Sementara itu, penambahan non-farm payrolls mencapai 114.000 pada Juli 2024.

Jika angka pengangguran naik di atas ekspektasi maka harapan pemangkasan suku bunga akan membesar.

https://extension.jp.net/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*