
Presiden China Xi Jinping pada Kamis (24/7) mengatakan China dan Uni Eropa (UE) harus menjaga keterbukaan dan kerja sama, serta menangani perbedaan dengan tepat.
Xi menyampaikan pernyataan tersebut saat bertemu dengan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang berada di China untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) China-UE ke-25.
Sejarah dan kenyataan menunjukkan bahwa hubungan saling ketergantungan bukanlah suatu risiko, dan kepentingan yang saling bersinggungan bukanlah ancaman, kata Xi, sembari mengungkapkan bahwa peningkatan daya saing tidak boleh bergantung pada pembangunan tembok atau hambatan, mengingat tindakan pemisahan diri (decoupling) dan pemutusan rantai pasokan hanya akan berujung pada isolasi diri.
Xi mengatakan bahwa “mengurangi ketergantungan” tidak boleh mengarah pada pemangkasan kerja sama China-UE. Hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral, yang pada dasarnya saling melengkapi dan saling menguntungkan, memang dapat mencapai keseimbangan dinamis melalui pembangunan.
Pembangunan dan keterbukaan berkualitas tinggi China akan menghadirkan berbagai peluang dan potensi baru bagi kerja sama China-UE, kata Xi, seraya menyerukan kepada kedua belah pihak untuk memperkuat kemitraan hijau dan digital, serta meningkatkan investasi dan kerja sama timbal balik.
UE diharapkan dapat tetap terbuka dalam pasar perdagangan dan investasi, menghindari penggunaan instrumen ekonomi dan perdagangan yang bersifat membatasi, serta membangun lingkungan bisnis yang sehat bagi perusahaan-perusahaan China yang berinvestasi dan beroperasi di UE, kata Xi.