
Aksi Teror ke Tempo Berulang, Indonesia Darurat Kebebasan Pers
Aksi teror ke kantor media Tempo berulang. Setelah kiriman kepala babi, baru-baru ini kantor redaksinya dikirim bangkai tikus yang kepalanya terpenggal.
Sekretaris Jenderal Ikatan Wartawan Hukum (Iwakum), Ponco Sulaksono mengecam adanya teror tersebut. Menurutnya, hal ini menjadi tanda kebebasan pers Indonesia sedang terancam.
“Aksi teror yang berulang ini mengindikasikan bahwa Indonesia darurat kebebasan pers,” kata Ponco melalui keterangan tertulisnya, Minggu (23/3/2025).
Ponco menilai, aksi teror yang berulang itu merupakan upaya membungkam kerja jurnalistik. Ia pun mendesak aparat agar mengusut hal tersebut.
“Kami minta aparat bergerak cepat. Jangan biarkan teror semacam itu berulang,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Setelah paket potongan kepala babi, kantor redaksi Tempo mendapatkan kiriman kedua berupa kotak berisi bangkai tikus yang dipenggal. Petugas kebersihan Tempo menemukannya kardus berisi enam ekor tikus pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 08.00 WIB.
Petugas kebersihan Tempo menduga kotak kardus yang dibungkus dengan kertas kado bermotif bunga mawar merah itu berisi mi instan. Kotak itu sedikit penyok. Ketika ia membukanya, kotak kardus berisi kepala tikus.
Petugas kebersihan itu lalu memanggil petugas kebersihan lain dan satpam Tempo. Ketika mereka membukanya, ada enam bangkai tikus dengan kepala terpenggal yang ditumpuk dengan badannya. Tak ada tulisan apa pun di kotak kardus tersebut.
Pemeriksaan sementara oleh manajemen gedung, bungkusan berisi bangkai tikus itu dilempar orang tak dikenal pada pukul 02.11 WIB dari luar pagar kompleks kantor Tempo di Jalan Palmerah Barat.