
Kepala BPOM RI Taruna Ikrar (dua kiri) saat berkunjung ke pabrik Benofarm di Sidoarjo Jawa Timur.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) mendukung langkah perusahaan farmasi Bernofarm untuk terus berinovasi memproduksi obat biologis demi kemandirian nasional.
Kepala BPOM RI Taruna Ikrar di Sidoarjo Selasa mengatakan, kebutuhan obat berbasis biologis secara global saat ini mencapai 65 persen.
Sedangkan sisanya masih bergantung pada obat sintetis. Oleh karena itu, langkah inovasi melalui riset dalam mengembangkan obat biologis penting dilakukan.
“Salah satu contoh perusahaan farmasi nasional kita, Bernofarm, sudah menunjukkan itu. Dia menginvest di bidang riset mulai dari awalnya ya, dan saya yakin tahap demi tahap akan menghasilkan produk,” ujarnya di sela melakukan kunjungan ke pabrik Benofarm di Sidoarjo Kawa Timur.
Ia menyampaikan, sebanyak 94 persen kebutuhan bahan baku obat secara nasional berasal dari impor. Sehingga, riset menjadi jalan keluar untuk memangkas ketergantungan ini.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh dari industri-industri farmasi yang lain,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Bernofarm, Haryanto Poedjianto mengatakan bahwa pihaknya bertekad untuk terus berkontribusi dalam memajukan kesehatan masyarakat Indonesia sesuai dengan program Pemerintah Indonesia.
Program itu yakni menjadikan negara yang mandiri dengan memproduksi bahan baku obat dan produk jadi di tanah air.
“Dengan hadirnya Kepala BPOM ini menjadi salah satu bukti bahwa kami selalu memberikan dukungan serta berkontribusi dalam menanggulangi berbagai masalah kesehatan masyarakat Indonesia, dan selalu menghadirkan solusi inovatif yang mencerminkan komitmen kami untuk menyediakan produk yang aman dan berkualitas tinggi bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.