5 Rekomendasi Wisata di Gorontalo: Hiu Paus hingga Benteng Bersejarah

Benteng Otanaha. (CNBC Indonesia/Rindi Salsabilla)

Jika ditanya soal pariwisata di Provinsi Gorontalo, sebagian besar masyarakat Indonesia akan menjawab hiu paus di Desa Wisata Botubarani. Padahal lebih dari itu, Gorontalo adalah “hidden gem” yang memiliki banyak objek wisata indah dan menakjubkan.

Memang, hiu paus adalah objek wisata yang menakjubkan dan menawarkan pengalaman tak terlupakan. Namun, objek wisata lain, seperti Benteng Otanaha hingga Museum Pendaratan Soekarno juga tak kalah menarik. Bahkan, objek wisata edukasi itu juga menawarkan pemandangan yang sangat indah.

Pada akhir Agustus 2024 lalu, CNBC Indonesia berkesempatan untuk menjelajahi keindahan Gorontalo. Ternyata, provinsi yang terletak di bagian utara Pulau Sulawesi ini memang menyimpan banyak tempat-tempat yang indah, termasuk delapan destinasi prioritas.

Sebagai informasi, Gorontalo memiliki delapan lokasi prioritas, 71 wisata bahari, 28 wisata alam, 16 wisata buatan, 10 wisata budaya dan religi, 15 wisata sejarah, dan 20 wisata minat khusus yang tersebar di seluruh provinsi. Tak hanya itu, Gorontalo juga memiliki 30 festival yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.

Dalam artikel ini, CNBC Indonesia akan mengulas lima rekomendasi destinasi wisata di Gorontalo yang dapat menjadi pilihan Anda untuk berlibur sendiri hingga bersama teman atau keluarga.

Wisata hiu paus di Pantai Botubarani, Desa Botubarani, Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango adalah salah satu atraksi wisata bahari yang paling banyak diminati oleh wisatawan saat berkunjung ke Gorontalo.

Hiu paus dengan nama latin Rhincodon typus atau juga terkenal sebagai “whale shark” alias hiu tutul ini merupakan ikan terbesar di dunia hingga saat ini. Meskipun demikian, hiu paus adalah hewan yang jinak dan ramah dengan manusia.

Hewan yang memakan plankton, udang, hingga ikan kecil ini adalah salah satu jenis ikan yang dilindungi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP RI) sejak 2013 lalu.

Ada berbagai atraksi yang ditawarkan oleh pengelola wisata bagi para pengunjung, yakni berfoto di atas kayak transparan atau paddleboard melalui drone, memberi makan dari atas perahu, berenang, snorkeling, hingga menyelam alias diving bersama hiu paus.

Salah jika Anda berpikir bahwa tarif wisata Hiu Paus Botubarani dibanderol dengan harga yang mahal. Sebab, biaya masuk ke kawasan Pantai Botubarani dibanderol seharga Rp5 ribu untuk anak-anak dan Rp10 ribu untuk dewasa.

Sementara itu untuk atraksi, Anda dapat menuju ke loket di Pangkalan IV (empat) dan memilih berbagai paket yang tersedia. Sebagai contoh, paket wisata perahu untuk maksimal tiga orang dibanderol seharga Rp100 ribu per perahu, paket penerbangan drone untuk berfoto dengan kayak transparan Rp450 ribu, dan paket penerbangan drone untuk berfoto dengan paddleboard seharga Rp350 ribu.

Sebagai catatan, Anda yang memilih paket penerbangan drone untuk berfoto di atas kayak transparan atau paddleboard wajib membeli pakan hiu paus minimal dua kantong. Satu kantong pakan hiu paus dibanderol seharga Rp20 ribu.

Benteng yang terletak di atas perbukitan Kelurahan Dembe I ini adalah salah satu bukti dari kedatangan Portugis ke Indonesia pada zaman dahulu. Benteng yang pada awalnya dibuat sebagai pertahanan dari serangan musuh ini menyuguhkan pemandangan yang sangat indah.

Konon, nama “Otanaha” berasal dari dua kata, yakni “Ota” yang berarti benteng dan “Naha” yang merupakan nama penemu benteng. Tak hanya itu, kawasan Benteng Otanaha juga memiliki dua benteng lainnya, yakni Ulupahu dan Otahiya yang diambil dari nama istri dan anak Naha.

Sesampainya di Benteng Otanaha, Anda akan disuguhkan oleh pemandangan yang “menyegarkan” mata, yakni perbukitan hijau yang terbentang luas dan Danau Limboto. Sebelum mencapai Benteng Otanaha, Anda harus melewati 348 buah anak tangga yang terdiri atas empat tempat persinggahan.

Untuk menikmati pemandangan indah di Benteng Otanaha, Anda cukup membayar tarif sebesar Rp10 ribu per orang. Terkait akses, benteng yang dibangun pada 1522 dan ditemukan kembali pada 1585 ini berjarak 24 kilometer alias sekitar 45 menit dari Bandara Djalaluddin.

https://greensboroschild.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*