Aksi Pasukan Raider Motuliato Layani Masyarakat yang Sakit di Pelosok Papua Satgas Yonif 715/Mtl dari Batalyon Infanteri Raider 715/Motuliato semakin gencar melaksanakan pelayanan kesehatan gratis dengan cara door to door di Puncak Jaya, Papua Tengah. Yaitu langsung proaktif berkunjung ke rumah-rumah masyarakat yang membutuhkan tenaga kesehatan baik.
“Baik untuk melakukan pengecekan kesehatan, memberikan vitamin juga melakukan pengobatan gratis bagi masyarakat yang sedang sakit di wilayah Puncak Jaya, Papua Tengah,” ujar Danpos Tinolok Lettu inf Rusdi, Senin (24/3/2025).
Hal ini dikarenakan kurangnya tenaga kesehatan yang ada di Puncak Jaya, juga minimnya bantuan obat-obatan dan perjalanan yang jauh ditambah medan yang sulit untuk dilalui masyarakat menuju Rumah Sakit.
Rusdi mengatakan selain menjalankan tugas pokok, prajurit juga menjaga keamanan di wilayah perbatasan.
“Kami juga berperan aktif untuk membantu mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada di tengah-tengah masyarakat pedalaman sebagai bukti nyata pengabdian yang tulus dan komitmen kami kepada masyarakat dan Negara Indonesia,” ujarnya.
Pelantikan sebanyak 31 akan dilaksanakan pada pukul 17.00 WIB. Para calon Dubes juga diminta untuk mengenakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL) dengan dasi berwarna biru. Sementara untuk calon Dubes wanita mengenakan pakaian nasional.
Dalam pelantikan itu juga akan dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, para Menteri dan Setingkat terkait, pimpinan Komisi I DPR RI, pejabat di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara terkait.
Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden , Yusuf Permana telah memberikan informasi bahwa Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melantik Para Duta Besar LBBP RI untuk mewakili negara di berbagai kawasan strategis di dunia, termasuk di beberapa organisasi Internasional sore ini.
Pelantikan para Duta Besar LBBP RI ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional dan menjalin hubungan diplomatik yang lebih erat dengan negara-negara sahabat.
“Pelantikan Duta Besar ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah untuk terus memperkuat dan meningkatkan hubungan diplomatik serta kerja sama Indonesia dengan negara-negara sahabat di berbagai belahan dunia,” pungkas Yusuf.
1. Penny Dewi Herasati sebagai Duta Besar untuk Hungaria;
2. Siti Ruhaini Dzuhayatin sebagai Duta Besar untuk Republik Uzbekistan, merangkap Republik Kyrgyzstan;
3. Dicky Komar sebagai Duta Besar untuk Republik Lebanon;
4. Agus Priyono sebagai Duta Besar untuk Republik Suriname, merangkap Republik Kooperatif Guyana;
5. Andreano Erwin sebagai Duta Besar untuk Republik Serbia, merangkap Montenegro;
6. Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo sebagai Duta Besar untuk Republik Finlandia, merangkap Republik Estonia;
7. Yayan Ganda Hayat Mulyana sebagai Duta Besar untuk Kerajaan Swedia, merangkap Republik Latvia;
8. Fikry Cassidy sebagai Duta Besar untuk Bolivarian Venezuela, merangkap Persemakmuran Dominika, Grenada, Saint Lucia, Saint Vincent dan The Grenadines, dan Republik Trinidad dan Tobango;
9. Hendra Halim sebagai Duta Besar untuk Republik Panama, merangkap Republik Honduras, Republik Kosta Rika, dan Republik Nikaragua;
10. Tyas baskoro Her Witjaksono Adji sebagai Duta Besar untuk Republik Kenya, merangkap Republik Demokratik Kongo, Republik Federal Somalia, Republik Urganda, United Nation Environtmental Programme (UNEP), dan United Nation Human Settlement Programme (UN-
Sekretaris Jenderal Ikatan Wartawan Hukum (Iwakum), Ponco Sulaksono mengecam adanya teror tersebut. Menurutnya, hal ini menjadi tanda kebebasan pers Indonesia sedang terancam.
“Aksi teror yang berulang ini mengindikasikan bahwa Indonesia darurat kebebasan pers,” kata Ponco melalui keterangan tertulisnya, Minggu (23/3/2025).
Ponco menilai, aksi teror yang berulang itu merupakan upaya membungkam kerja jurnalistik. Ia pun mendesak aparat agar mengusut hal tersebut.
“Kami minta aparat bergerak cepat. Jangan biarkan teror semacam itu berulang,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Setelah paket potongan kepala babi, kantor redaksi Tempo mendapatkan kiriman kedua berupa kotak berisi bangkai tikus yang dipenggal. Petugas kebersihan Tempo menemukannya kardus berisi enam ekor tikus pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 08.00 WIB.
Petugas kebersihan Tempo menduga kotak kardus yang dibungkus dengan kertas kado bermotif bunga mawar merah itu berisi mi instan. Kotak itu sedikit penyok. Ketika ia membukanya, kotak kardus berisi kepala tikus.
Petugas kebersihan itu lalu memanggil petugas kebersihan lain dan satpam Tempo. Ketika mereka membukanya, ada enam bangkai tikus dengan kepala terpenggal yang ditumpuk dengan badannya. Tak ada tulisan apa pun di kotak kardus tersebut.
Pemeriksaan sementara oleh manajemen gedung, bungkusan berisi bangkai tikus itu dilempar orang tak dikenal pada pukul 02.11 WIB dari luar pagar kompleks kantor Tempo di Jalan Palmerah Barat.
Sebanyak 1.549 personel gabungan dikerahkan untuk mengantisipasi potensi kepadatan lalu lintas pada mudik Lebaran 2025. Titik rawan kemacetan seperti kawasan Nagreg dan Cileunyi menjadi prioritas pengamanan.
“Kawasan Nagreg dan Cileunyi memang menjadi perhatian khusus. Ketika kendaraan menumpuk di wilayah Tasikmalaya atau Garut, ekornya bisa mencapai Nagreg. Karena itu, kami mempertebal jumlah personel di lokasi-lokasi tersebut,” ujar Kapolresta Bandung, Kombes Aldi Subartono, dikutip Sabtu (22/3/2025).
Aldi menjelaskan, untuk mendukung kelancaran arus mudik, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Polres di wilayah sekitar untuk mengatur arus lalu lintas. “Jadi kita tempatkan personel di titik-titik kemacetan yang dilengkapi dengan tim khusus untuk mengurai kepadatan, sehingga diharapkan kemacetan parah dapat dihindari,” jelasnya.
Selain itu pihaknya juga memastikan sebanyak 1.549 personel gabungan dari TNI, Polri, dan unsur terkait telah disiapkan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemudik. “Kami juga menyiapkan 21 pos, terdiri dari satu pos terpadu, dua pos pelayanan, dan 18 pos pengamanan,” kata Aldi.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan kendaraan dan kesehatan sebelum berangkat. “Periksa kesehatan, pastikan rem kendaraan dalam kondisi baik, dan cek komponen lainnya. Selain itu, jangan lupa matikan listrik dan air di rumah sebelum meninggalkan rumah,” pesannya.
Aldi juga mengingatkan agar pemudik tidak memaksakan diri jika merasa lelah atau mengantuk di perjalanan.
PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bank) menggelar rangkaian acara tahunan Customer Gathering bertajuk ‘Safari Ramadan KB Bank’ di berbagai kota pada 12-19 Maret 2025. Beberapa kota di antaranya, yakni Bandung, Karawang, Yogyakarta, Malang, dan Jakarta.
Acara ini menjadi ajang apresiasi bagi nasabah dan mitra yang telah mempercayakan KB Bank sebagai mitra finansial dalam memenuhi kebutuhan perbankan, investasi, dan manajemen keuangan.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Direktur Utama KB Bank Robby Mondong menyampaikan apresiasinya kepada para nasabah atas kepercayaan yang diberikan kepada KB Bank.
Kami ingin berterima kasih kepada para nasabah yang telah memilih KB Bank sebagai mitra finansial mereka. Melalui Customer Gathering ini, kami berharap dapat mempererat hubungan dengan nasabah, memahami kebutuhan mereka lebih dalam, serta terus memberikan solusi terbaik dalam perjalanan finansial mereka,” ujarnya.
Tak hanya menjadi ajang silaturahmi, Safari Ramadan KB Bank juga menjadi kesempatan bagi KB Bank untuk memperkenalkan berbagai pencapaian dan perkembangan yang telah dialami oleh KB Bank. Antara lain seperti berbagai program simpanan terbaru, yaitu Star Festival dan produk pinjaman untuk kepemilikan rumah (KPR), Star Mortgage.
Robby menegaskan, KB Bank telah memasuki era transformasi, ditandai dengan rebranding komprehensif dan pengenalan layanan baru yang mendukung pertumbuhan industri.
“Kami dengan bangga memperkenalkan berbagai program dan produk terbaru yang kami rancang untuk menjadi solusi bagi kebutuhan nasabah akan layanan perbankan,” ucapnya.
Selain berbagai program dan produk baru, manajemen KB Bank juga berkesempatan untuk memaparkan rencana implementasi teknologi Next Generation Banking System (NGBS) sebagai pembaruan sistem inti layanan perbankan KB Bank.
Pembaruan teknologi ini memungkinkan nasabah untuk mengakses layanan perbankan secara seamless, baik melalui kanal digital seperti mobile banking dan internet banking, maupun secara fisik di kantor cabang. Dengan data nasabah yang terpusat, setiap interaksi menjadi lebih personal dan relevan dengan kebutuhan masing-masing nasabah.
SPBU Pertamina di Bogor Diduga Kurangi Takaran Bensin Masyarakat. Foto
Polisi mengungkap cara licik SPBU Pertamina 34.167.12 di Jalan Alternatif Sentul, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor yang mengurangi takaran BBM jenis Pertalite dan Pertamax. Dimana, dipasangkan sebuah alat ilegal di dalam dispenser untuk mengatur keluarnya BBM.
Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dir Tipiter) Bareskrim Polri Brigjen Nunug Syaifuddin mengatakan modus operadi yang dilakukan SPBU ini adalah dengan memasangkan kabel tambahan berjenis kabel data. Kabel terpasang di dalam blok kabel arus dalam mesin dispenser.
“Tersambung pada alat listrik dan pada seperangkat modul yang terdiri dari sebuah mini smartswitch, satu buah PCB dan, serta dua buah relay, yang merupakan kategori alat lainnya sebagai tambahan,” kata Nunung di lokasi, Rabu (19/3/2025).
Kemudian, volume BBM yang keluar dari dispenser terdapat kekurangan minimal 600 mililiter sampai dengan 840 miiliter per 20 liter. Penyembunyian alat tambahan berupa komponen eletronik pada PCB yang terbukti mencurangi atau mengurangi takaran BBM yang dibeli oleh konsumen menyebabkan tidak terdeteksinya oleh petugas Meteorologi Legal ketika melakukan tera ulang tiap tahun karena alatnya berada di dalam dispenser BBM.
Terhadap penggunaan alat tambahan secara yang dipasang pada dispenser BBM secara melanggar hukum, pemilik SPBU diduga telah menimbulkan kerugian pada masyarakat. Pemerintah akan bertindak tegas setiap pelanggaran yang dilakukan oleh pengusaha,” tegasnya.
Dalam kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa kabel tambahan berjenis kabel data, 1 buah mini smart switcth, 1 pcb, 2 relay dan 4 dispenser. Juga 8 orang saksi yang diperiksa, satu saksi ahli dari pengawas Metrologi Kemendag serta Pertamina Bogor.
Pemerintah Indonesia memulangkan 554 warga negara Indonesia (WNI) korban online scam di Myawaddy, Myanmar hari ini, Selasa 18 Maret 2025. Pemulangan WNI ini dilakukan secara bertahap oleh Satgas Gabungan dari KBRI Yangon, KBRI Bangkok, dan Polri yang dikomandoi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menyebutkan, pemulangan terhadap 554 WNI yang menjadi korban online scam itu bertahap.
“Pada tanggal 18 Maret ini, flight telah mendarat tadi, membawa 200 orang warga, negara Indonesia kita yang menjadi korban. Kemudian, nanti jam 11, flight kedua juga membawa 200 warga negara Indonesia yang menjadi korban,” kata Budi Gunawan dalam konferensi pers di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, Selasa (18/3/2025).
Tahap selanjutnya, pemulangan terhadap 154 WNI lainnya akan dilakukan Rabu 19 Maret 2025 besok. Ia menuturkan, para WNI itu akan ditampung sementara di Wisma Haji selama 3 hari.
“Setibanya di Indonesia, saudara-saudara kita ini yang menjadi PMI dan menjadi korban penipuan tersebut, akan ditampung di tempat penampungan sementara, Wisma Haji, Pondok Gede selama tiga hari,” ujar dia.
Selama di sana, para WNI itu akan mendapatkan bantuan logistik serta pemeriksaan kesehatan fisik maupun mental. “Serta pendampingan psikososial juga dari pemerintah guna memastikan mereka dapat pulih secara fisik dan mental sebelum dipulangkan ke daerah asal mereka masing-masing,” ujarnya.
Baru-baru ini, jagat maya Tanah Air kembali heboh usai viralnya sebuah video memperlihatkan seorang perempuan melakukan tindakan tidak senonoh di kamar mandi. Video berdurasi beberapa menit itu sudah tersebar luas di berbagai platform media sosial, seperti X (dulu Twitter) dan langsung memicu kontroversi.
Setelah ditelusuri, sosok perempuan dalam video disebutkan bernama Rita. Selain itu, ia juga diduga sebagai bidan karena memakai pakaian yang khas dengan profesi tersebut.
Sosok Bidan Rita yang videonya viral di media sosial
Nama Bidan Rita menjadi perbincangan usai viralnya video berdurasi 40 detik yang menampilkan seorang perempuan melakukan tindakan tak senonoh di depan kamera ponsel.
Pada video terkait, perempuan itu terlihat mengenakan pakaian berwarna ungu muda. Video tersebut juga sudah ditonton jutaan kali dalam waktu singkat, sehingga memicu berbagai reaksi dari netizen.
Namun, sampai kini identitas asli Bidan Rita belum terkonfirmasi secara resmi. Sejumlah netizen juga mempertanyakan apakah sosok dalam video itu benar-benar seorang bidan atau hanya memakai seragam yang mirip saja.
Pada viralnya video itu, muncul pula narasi yang membanding-bandingkannya dengan video Bu Guru Salsa yang lebih dulu viral beberapa waktu lalu. Beberapa netizen bahkan menyebutnya sebagai saingan Bu Salsa.
Setelah viral nama Bidan Rita, banyak netizen yang mencoba mencari akun media sosial guna bisa mengungkap identitasnya. Namun, hingga sekarang belum ada informasi konkret yang menyebut identitas asli perempuan dalam video itu.
Sementara Kojek, Perkasa, dan Guntur yang tergeletak setelah dihajar Didu dan Otang di taman, langsung dibawa ke rumah sakit oleh Badai dan Topan.
Didu sebenarnya ingin fokus bekerja dan sudah tidak mau bertarung lagi, Bubun pun menjelaskan kalau dia yang diminta datang untuk membantu.
Seperti Didu membantu Agus dan Yayat, Bubun pun bersedia datang dan bertarung. Karena Bubun menganggap mereka bukan hanya teman, tapi sudah seperti saudara.
Arogan menunggu Kojek dan teman-temannya di markas. Tapi yang datang hanya Badai dan Topan. Hal itu membuat Arogan semakin kesal.
Arogan meminta Badai dan Topan segera membawa Didu ke markas. Jika tidak segera dibawa maka Badai dan Topan akan bernasib sama dengan yang lain masuk rumah sakit dihajar Arogan sendiri.
Apakah Badai dan Topan berhasil membawa Didu ke markas? Saksikan sinetron Preman Pensiun 9 di RCTI, setiap hari pukul 17.30 WIB dan 03.15 WIB.**
5 Bukti Sejarah Hubungan Raden Wijaya dengan China Sebelum Berdirinya Majapahit
RADEN Wijaya dan Pasukan Tartar berkoalisi setelah menghancurkan Kerajaan Kediri di bawah pimpinan Jayakatwang. Tapi setelah keberhasilan itu Raden Wijaya balik menyerang Pasukan Tartar dari China, yang membuat pasukan Mongol itu lari kocar-kacir, sebelum akhirnya mendirikan Kerajaan Majapahit.
Persekutuan Raden Wijaya dengan pasukan Tartar itu ternyata dituliskan dalam lima naskah kuno. Selain dua naskah kuno yang kerap jadi referensi sumber sejarah Kerajaan Kediri hingga Majapahit, yakni Kakawin Nagarakretagama dan Pararaton, ada tiga catatan sejarah lainnya.
Berikut ini sejumlah bukti sejarah tentang hubungan Raden Wijaya dengan China:
1. Prasasti Sukamrta
Pertama Prasasti Sukamrta yang konon ditulis pada 1296, selisih tiga tahun setelah kematian Śrī Jayakatyëng atau Aji Jayakatong, yang dikenal juga Jayakatwang. Disebutkan bahwa Raden Wijaya menjadi raja tanpa bantuan pihak lain. Ada kemungkinan ia malu telah mengkhianati persekutuan dengan bangsa Tatar, sehingga hal itu sama sekali tidak diungkit-ungkit dalam prasasti.
2. Kidung Ranggalawe
Naskah Kidung Ranggalawe juga mengisahkan bagaimana hubungan antara Raden Wijaya dengan Tartar. Naskah ini merupakan pengembangan dari Pararaton, khusus bagian runtuhnya Kerajaan Tumapěl dan berdirinya Kerajaan Majapahit, dikutip dari buku “Pararaton : Biografi Para Raja Singhasari – Majapahit”.
Bagian awal naskah ini kadang disebut dengan judul Kidung Pañji Wijayakrama. Dikisahkan bahwa yang datang ke Jawa bukan hanya pasukan Tatar, melainkan juga rajanya. Setelah pertempuran di Daha berakhir, raja Tartar pulang ke negerinya untuk mempersiapkan pernikahan, sedangkan para menterinya ditugaskan merebut Ratna Sutawan, putri bungsu raja Tumapěl.
Raden Wijaya tidak terima dan menggempur pasukan Tatar yang ada di Jawa hingga tumpas semua. Penulis naskah ini tentunya tidak mengenal nama Khubilai Khan atau Kaisar Shizů, sehingga ia mengarang bahwa raja Tatar bernama Śrī Taru Laksana Aji yang masih gagah dan belum terlalu sepuh.
3. Kidung Harsawijaya
Naskah terakhir yang menggambarkan hubungan Raden Wijaya dengan Tartar yakni Kidung Harşawijaya. Naskah ini juga merupakan pengembangan dari Pararaton dengan cerita yang lebih didramatisasi lagi, yaitu raja Tatar, yang tidak disebutkan namanya tidak pulang, melainkan tewas di Jawa dalam suatu pertempuran melawan Rangga Lawe dan Ken Nambi di Bubat.
Bagaimanapun juga, naskah ini ditulis ratusan tahun sesudah Raden Wijaya meninggal, sehingga isinya lebih banyak berupa fantasi sang pengarang yang belum tentu cocok dengan fakta sejarah.